Djadilah Komunis Yang Baik dan Lebih Baik Lagi!
Download Ebook DN Aidit - Djadilah Komunis Jang Baik dan Lebih Baik Lagi!
Download E-Book D.N. Aidit - Jadilah Komunis Yang Baik Dan Lebih Baik Lagi!
Identitas Ebook :
Judul : Djadilah Komunis Jang Baik Dan Lebih Baik Lagi!
Penulis : D.N. Aidit
Jadilah Komunis yang Baik
dan Lebih Baik Lagi!
D.N. Aidit (1964)
Sumber: D.N. Aidit, Brosur Jadilah Komunis yang Baik dan Lebih Baik Lagi!
Penerbit: Yayasan Pembaruan Jakarta, 1964.
Jadilah Komunis Yang Baik dan Lebih Baik Lagi!
Pada hari ini, tanggal 23 Mei 1964, genaplah 44 tahun usia Partai Komunis Indonesia.
Saya mengucapkan banyak terimakasih, bahwa peringatan ulang tahun PKI
ini mendapat perhatian besar, tidak hanya dari kaum buruh dan Rakyat
pekerja kota Surabaya, tapi juga para otoritas sipil dan militer, dari
partai-partai politik dan organisasi-organisasi massa sesama keluarga
Front Nasional, dan dari Front Nasional Sendiri.
Saya merasa sangat gembira dan berbahagia, bahwa dalam menyambut dan
merayakan hari ulangtahun PKI kali ini saya berada di kota Surabaya dan
kawan-kawan sekalian, di tengah Arek-arek Suroboyo dan Rakyat Jawa
Timur yang terkenal sebagai pejuang-pejuang revolusioner yang militan.
Saya merasa lebih gembira lagi, bahwa dalam menjelang hari bersejarah ini saya telah menyelesaikan pekerjaan riset (research)
tentang keadaan kaum tani dan gerakan tani di Jawa Timur. Sejumlah 134
petugas riset langsung di bawah pimpinan saya sendiri dengan dibantu
oleh kira-kira 1500 petugas-petugas riset di kecamatan-kecamatan dan
desa-desa selama lebihkurang 5 minggu
Pada umumnya telah menunaikan tugasnya dengan baik. Tujuh puluh
kecamatan daerah pertanian di Jawa Timur telah kami riset, baik
mengenai keadaan kaum tani maupun mengenai gerakan taninya. Pekerjaan
besar-besaran ini telah kami lakukan dengan penuh kesungguhan dalam
rangka mengintegrasikan diri dengan kaum tani, soko guru revolusi
Indonesia, dan dalam rangka memperhebat ketahanan nasional, khususnya
dalam hubungan dengan memperhebat gerakan tani produksi pertanian.
Bukanlah waktunya sekarang ini untuk melaporkan hasil-hasil riset
tersebut. Tapi perlu saya jelaskan, bahwa tidak ada yang misterius di
sekitar pekerjaan riset ini.
Semuanya akan saya umumkan, sebagaimana halnya dengan hasil-hasil
riset saya di Jawa Barat yang sudah diumumkan itu. Saya berpendapat,
setiap manipolis harus mengenal dengan baik tenaga pokok dan soko guru
revolusinya, yaitu kaum tani. Oleh karena itu, adalah sangat
menyedihkan bahwa sekarang ini sedang bertebaran surat-surat “rahasia”
dari instansi resmi yang satu ke instansi resmi yang lain, yang berisi
fitnahan-fitnahan yang keji terhadap riset yang telah saya lakukan.
Antara lain dalam surat-surat resmi itu ada fitnahan dan insinuasi,
bahwa PKI “telah memulai start-nya”. Mereka mau memberikan
interpretasi yang bukan-bukan menurut selera mereka sendiri. Oleh
karena itu perlu saya terangkan, bahwa satu-satunya interpretasi yang
benar ialah, bahwa memang Kaum Komunis Indonesia telah mengadakan start untuk mengenal lebih baik lagi dari yang sudah-sudah keadaan kaum tani dan gerakan tani dengan memperhebat pekerjaan riset.
Kaum Komunis Indonesia menyambut baik bahwa pada waktu-waktu
belakangan ini kaum wartawan, para sarjana, mahasiswa dan
pelajar-pelajar sekolah-sekolah menengah telah memberikan perhatian
yang besar pada keadaan kaum tani dengan jalan mengadakan “gerakan
turun ke desa”. Hanya kaum Komunisto-phobi, kaum kontra-revolusioner
dan setan-setan desa, yaitu: tuan tanah-tuan tanah jahat, lintah darat,
tukang ijon, kapitalis birokrat, tengkulak jahat, penguasa jahat dan
bandit-bandit desa yang ketakutan setengah mati pada pengenalan dan
pembongkaran-pembongkaran perbuatan-perbuatan jahat mereka terhadap kaum
tani dan terhadap Republik Indonesia.
Dengan dalih “memperkuat home-front” dalam rangka
mengganyang “Malaysia”, kaum kontra-revolusioner dan “setan-setan desa”
berusaha menutupi kejahatan-kejahatan mereka terhadap kaum tani,
terhadap Republik Indonesia dan terhadap Pemerintah Sukarno. Padahal,
justru untuk memperkuat home-front, kontradiksi-kontradiksi
yang terdapat di desa-desa kita harus cepat-cepat dan secara tepat
diselesaikan, undang-undang negara yang menjalankan garis-garis
manipol, dalam hal ini terutama Undang-Undang PokokAgraria (UUPA), harus
dilaksanakan. Inilah jalan untuk membuktikan loyalitas terhadap
Republik Indonesia dan untuk menarik berpuluh-puluh juta kaum tani ke
dalam kegiatan revolusioner dan memperhebat produksi pertanian.
Masalah pangan hanya mungkin dipecahkan jika pemecahannya dikombinasi
dengan pengganyangan dan penaklukan setan-setan desa. Hanya dengan
demikian perjuangan mengganyang “Malaysia”, memperhebat ketahanan
nasional dan melaksanakan Manipol serta pedoman-pedoman pelaksanaannya
dapat terus-menerus diperkuat. Tanpa melakukan ini segala omongan
tentang revolusi Indonesia, tentang loyalitas terhadap Republik
Indonesia dan tentang pengganyangan “Malaysia” adalah kosong dan
munafik.
Dalam hubungan dengan riset ini saya juga ingin mengemukakan bahwa
pekerjaan besar-besaran ini dapat saya lakukan dan selesaikan menurut
rencana dengan sukses, pertama-tama dan terutama oleh karena bantuan
yang besar dari kaum tani Jawa Timur di mana riset itu dilakukan. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini saya mengatakan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada mereka yang telah membantu pekerjaan ini, tidak
hanya dalam memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan, tetapi
juga dalam memberikan pendidikan yang tak ternilai kepada PKI yang
membantu saya dalam melaksanakan tugas riset tersebut.
I
Situasi Politik Nasional dan Internasional
Adalah sangat menggembirakan lagi, bahwa dalam menyambut dan
merayakan hari ulang tahun PKI ini, kita bersama-sama menyaksikan
perkembangan situasi politik, baik nasional maupun internasional, yang
sangat menguntungkan Rakyat-Rakyat revolusioner dalam usaha-usaha
revolusionernya. Betapa tidak! Cobalah lihat! Kaum imperialis, terutama
imperialis Amerika Serikat, dan semua kaum reaksioner lainnya sedang
mengalami hujan pukulan dan kekalahan di mana-mana, sedangkan persatuan
dan perjuangan Rakyat-rakyat revolusioner di seluruh dunia, terutama
Rakyat-Rakyat Asia, Afrika dan Amerika Latin, semakin tumbuh kuat dan
terus berkembang maju dari satu kemenangan ke kemenangan yang lain.
Juga musuh-musuh Marxisme-Leninisme, terutama sekali revisionism
modern, semakin tertelanjangi dan terpukul ke sudut, sedangkan barisan
kaum Marxis-Leninis sejati di seluruh dunia semakin membaja dan
membesar.
Di Indonesia kita dapat melihat sendiri bahwa kaum Komunisto-phopi
makin terbuka kedoknya sebagai musuh-musuh Rakyat dan bahwa persatuan
dan perjuangan revolusioner rakyat Indonesia melawan imperialisme kini
semakin ditempa lagai dalam melaksanakan Dwikora, dalam mengganyang
proyek-proyek neo-kolonialis “Malaysia”, dalam menggempur usaha-usaha
subversif dan intervensi kaum imperialis dan kontra-revolusioner di
segala bidang. Perjuangan mengganyang “peacecorps” Amerika Serikat makin meningkat, dan rakyat Kediri telah berhasil mengusir “peacecorps” yang
terkutuk itu. Penelanjangan terhadap apa yang dinamakan “bantuan”
imperialis AS, pemboikotan terhadap film-film AS, pengambilalihan
perusahaan-perusahaan Inggris telah menjadi kenyataan di negeri kita.
Kemajuan-kemajuan telah mencapai dalam menggulung segala tipu muslihat
kaum reaksioner dalam negeri yang akhir-akhir ini suka berteriak-teriak
tentang Pancasila dan Manipol seperti Soksi, Manikebuis, dsb., dalam
mengajukan konsep-konsep yang progresif, dalam membasmi
koruptor-koruptor dan setan-setan desa. Gagasan Nasakom semakin
membulatkan persatuan dan tekad Rakyat untuk pembentukan kabinet Gotong
Royong yang berporoskan Nasakom. Pendek kata, situasi politik sedang
menempuh jalan Manipol, keadaan makin revolusioner!
Dengan mengemukakan penilaian perkembangan situasi politik yang baik
itu bukanlah semata-mata maksud saya untuk menambah meriahnya suasana
perayaan hari ulang tahun PKI, melainkan untuk mencapai maksud-maksud
sebagai berikut:
Pertama: Untuk membantah desas-desus kaum imperialis
dan kakitangan-kakitangannya di dalam negeri yang antara lain
mengatakan seakan-akan situasi Indonesia, terutama di bidang ekonomi
dan keuangan, kian hari kian memburuk karena Indonesia menjalankan
politik konfrontasi mengganyang “Malaysia”. Dan, kata mereka, jika
politik konfrontasi diteruskan maka ini akan mengakibatkan kehancuran
bagi Republik Indonesia.
Memang, situasi Indonesia sungguh makin memburuk. Tetapi bagi siapa?
Yang terang ialah bagi kaum imperialis dan kaumreaksioner dalam negeri,
dan bukan bagi RI dan Rakyat Indonesia yang revolusioner! Keadaan
ekonomi Indonesia kini memang tidak baik, tetapi ini bukan disebabkan
oleh konfrontasi melawan imperialis, melainkan justru karena belum
cukup hebat mengganyang imperialisme. Oleh karena itulah Rakyat
Indonesia terus melancarkan perjuangan politik revolusioner yang makin
hari makin meningkat.
Politik adalah pernyataan terpusat dari ekonomi, demikian pendirian
kaum Marxis. Oleh karena itu situasi politik yang baik bagi Rakyat
Indonesia sekarang ini justru adalah pernyataan pembelaan terhadap
kepentingan ekonomi Rakyat Indonesia. Adanya situasi politik yang baik
sekarang ini adalah pertanda adanya harapan dan terbukanya kemungkinan
akan perubahan dan perbaikan di bidang ekonomi. Alangkah celakanya jika
situasi politik negeri ini kita sama tidak baiknya dengan situasi
ekonominya. Jika demikian keadaannya, akan berarti bahwa Rakyat tidak
mempunyai senjata yang mutlak diperlukan, yaitu situasi politik yang
revolusioner, sebagai syarat utama untuk memperbaiki keadaan ekonomi
negerinya. Pendeknya, makin revolusioner situasi politik, makin terbuka
kemungkinan untuk memperbaiki keadaan ekonomi. Oleh karena itulah,
sesuai dengan Dwikora, penanggulangan kesulitan-kesulitan ekonomi hanya
benar jika dilakukan dalam rangka memperhebat ketahanan nasional dalam
melawanimperialisme, dan tidak di luar rangka itu. Bagi mereka yang
sungguh-sungguh revolusioner, pemecahan masalah ekonomi bukan terletak
di bidang ekonomi, tetapi di bidang politik, politik yang konsekuen
anti-imperialisme dan anti-feodalisme sesuai dengan Manipol dan Dekon.
Kedua: Supaya kita semua lebih mempertajam lagi
kewaspadaan politik, supaya jangan lengah sedetik pun, jangan merasa
sombong atau puas diri dalam menghadapi situasi politik yang baik ini.
Sebab, kaum kontra-revolusioner yang dirugikan oleh perkembangan
situasi ini akan lebih giat lagi mengincar kelemahan-kelemahan atau
kealpaan-kealpaan kita, dan secara mata gelap melakukan serangan
mendadak kepada kekuatan revolusioner keseluruhannya, walaupun mungkin
sekali dengan dalih “menyerang Komunis”. Kita harus senantiasa
mempertajam kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita. Oleh karena itu, sesuai
dengan Dwikora, ketahanan nasional harus terus kita perhebat, dan di
atas segala-galanya persatuan nasional revolusioner berporoskan Nasakom
harus terus-menerus kita perkuat.
Ketiga: Supaya kita kaum revolusioner Indonesia lebih
baik dan lebih cermat lagi mengikuti, memperhatikan dan menilai
perkembangan situasi. Mengapa? Sebabnya ialah bahwa dalam tahun-tahun
akhir ini perkembangan situasi cepat sekali, dan selanjutnya mungkin
akan lebih cepat lagi. Jika kita tidak mengikutinya secara seksama,
kita akan ketinggalan jaman, dan jika demikian berarti kita bukan orang
revolusioner lagi. Lenin sering mengatakan bahwa kaum revolusioner
harus selalu mempunyai pandangan ke depan, harus selalu dapat melihat
perkembangan yang mendatang. Sudah barang tentu, ini tak berarti bahwa
kita harus menjadi dukun atau tukang nujum yang “bisa meramalkan” nasib
seseorang. Yang dimaksudkan ialah supaya kita dapat meramalkan
perkembangan keadaan secara alamiah. Ini berarti bahwa kita harus
selalu berusaha keras untuk mengintegrasikan dunia subyektif kita
dengan perkembangan dunia obyektif di sekitar kita, agar tindakan kita
dapat selalu sesuai dengan hukum-hukum perkembangan keadaan di sekitar
kita. Untuk ini kaum Komunis Indonesia harus senantiasa memperhatikan
dan menganalisa perkembangan situasi dalam negeri dan situasi luar
negeri dengan senjata dan teori Marxisme-Leninisme. Ini adalah bentuk
peng-Indonesia-an Marxisme-Leninisme, bentuk pengintegrasian kebenaran
umum Marxisme-Leninisme dengan praktek kongkrit revolusi Indonesia. Arah
perkembangan situasi selanjutnya banyak tergantung pada usaha-usaha
kaum Komunis Indonesia dalam hal ini.
Berhubung dengan itu, maka pidato saya untuk menyambut hari ulang
tahun PKI kali ini akan dititikberatkan pada perjuangan PKI dalam
meng-Indonesia-kan Marxisme-Leninisme. Dengan mengemukakan soal ini
saya berharap agar kaum Komunis Indonesia berusaha lebih keras dan
lebih baik lagi dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip umum atau
kebenaran-kebenaran umum Marxisme-leninisme dengan praktek kongkrit
revolusi Indonesia. Kita adalah kaum Marxis kreatif, oleh karena itu
kita harus menerapkan Marxisme-leninisme di Indonesia dengan gaya
Indonesia dan sesuai dengan kondisi-kondisi Indonesia. Ini juga berarti
bahwa kita anggota-anggota PKI harus berusaha keras untuk menjadi
Komunis yang baik dan lebih baik.
Download ebook :
Download ebook "DN Aidit - Djadilah Komunis Yang Baik dan Lebih Baik Lagi!" ini yaa dibawah ini. Tinggal klik download aja yaa.
Silahkan mencoba.
(Jika terjadi kesalahan atau kegagalan dalam mendownload, cobalah dengan mengganti server download anda:)
KLIK DIBAWAH INI UNTUK MENDOWNLOAD FILE PDF :
Versi I
Versi II
Note :
“
Jika ada yang keberatan dengan publikasi buku tertentu dalam situs kami
ini (Mengenai hal hak cipta dan lain hal sebagainya) mohon hubungi kami
langsung melalui form Hubungi Kami. Maka kami akan segera menghapusnya dari situs kami...”
Atas perhatiannya kami ucapkan Terima kasih dan salam hangat.
Post a Comment
0 Comments