Review Buku "Possessive Prince" karya Gigih Astania Rini: Kisah Cinta yang Membuat Hati Berdebar

Review Buku "Possessive Prince" oleh Gigih Astania Rini: Kisah Cinta yang Membuat Hati Berdebar
 Review Buku "Possessive Prince" oleh Gigih Astania Rini: Kisah Cinta yang Membuat Hati Berdebar (Foto: Gramedia)

BUDAYABACAONLINE.MY.ID - Novel Possessive Prince karya Gigih Astania Rini adalah sebuah karya yang menyuguhkan cerita cinta penuh liku-liku, disampaikan dengan gaya metropop yang segar dan relevan bagi para remaja. Gigih Astania Rini, penulis muda kelahiran Batam, 6 April 1997, berhasil menciptakan sebuah cerita yang membuat pembaca tenggelam dalam konflik emosional yang dihadapi oleh tokoh utamanya, Citra.

Sinopsis Singkat: Cinta yang Penuh Dilema

Kisah dalam Possessive Prince berpusat pada kehidupan Citra, seorang mahasiswi yang hidupnya berubah drastis ketika Alex, pria paling populer di kampus, memutuskan untuk menjalin hubungan dengannya. Namun, hubungan ini bukanlah kisah cinta yang manis dan romantis seperti yang diimpikan banyak orang. Alex, yang tampak sempurna di mata orang lain, ternyata memiliki sifat posesif, kekanakan, dan egois yang membuat Citra merasa terkekang.

Seiring berjalannya waktu, sifat Alex yang posesif semakin menjadi-jadi, membuat Citra merasa seperti tawanan yang hidupnya dikendalikan oleh aturan-aturan ketat dari sang kekasih. Ketika dua pria dari masa lalunya, Gio dan Nino, muncul kembali, hubungan Citra dan Alex semakin rumit. Citra pun mulai merasa ragu dengan pilihannya dan dilanda kebingungan antara mempertahankan hubungannya dengan Alex atau meninggalkan pria yang telah membuat hidupnya kacau.

Namun, dilema yang dihadapi Citra tidak sesederhana itu. Meski Alex sering kali membuatnya marah dan frustasi, hati Citra tetap terbakar cemburu saat melihat Alex dekat dengan wanita lain. Perasaan campur aduk ini membuat Citra harus berhadapan dengan dirinya sendiri dan membuat keputusan yang sulit tentang masa depannya.

Gaya Penulisan yang Menarik

Salah satu daya tarik utama dari novel ini adalah gaya penulisan Gigih Astania Rini yang ringan, jelas, dan mudah dipahami. Gaya metropop yang dipilih penulis terasa segar, penuh humor, dan sangat relevan dengan kehidupan remaja saat ini. Gigih sering kali menyisipkan kata-kata dan dialog yang membuat pembaca tersenyum, meskipun sedang dihadapkan pada konflik yang intens.

Struktur cerita dalam Possessive Prince juga disusun dengan rapi, sehingga alur cerita terasa mengalir dengan lancar. Pembaca tidak akan merasa kebingungan dengan plot yang ada, karena setiap peristiwa diceritakan secara kronologis dan disertai penjelasan yang memadai. Hal ini menjadikan novel ini sebagai bacaan yang ringan, namun tetap sarat dengan emosi dan drama.

Karakterisasi yang Kuat

Keberhasilan Gigih dalam Possessive Prince tidak hanya terletak pada alur cerita yang menarik, tetapi juga pada karakterisasi tokoh-tokohnya. Citra digambarkan sebagai seorang gadis yang kuat dan mandiri, namun tetap rentan dan kebingungan saat berhadapan dengan masalah cinta. Konflik batinnya terasa nyata dan relatable bagi banyak pembaca, terutama remaja yang mungkin sedang mengalami fase-fase pencarian jati diri dan perasaan cinta pertama.

Alex, di sisi lain, adalah karakter yang kompleks. Sifatnya yang posesif dan egois membuatnya tampak sebagai antagonis dalam cerita ini, namun di balik itu semua, Gigih berhasil menyelipkan sisi lain dari Alex yang membuat pembaca merasa simpati. Meskipun Alex sering kali membuat Citra merasa tertekan, ada saat-saat di mana perasaan sayangnya pada Citra terlihat jelas, membuat karakter ini lebih hidup dan tidak hitam-putih.

Tema yang Relevan dan Penting

Possessive Prince bukan hanya sekadar cerita cinta biasa. Novel ini juga mengeksplorasi tema-tema penting seperti kebebasan dalam hubungan, rasa percaya diri, dan bagaimana cinta yang berlebihan dapat berubah menjadi sesuatu yang berbahaya. Melalui hubungan Citra dan Alex, pembaca diajak untuk merenungkan batasan-batasan dalam cinta dan bagaimana seseorang harus menjaga kemandiriannya meskipun berada dalam sebuah hubungan.

Gigih Astania Rini juga mengangkat isu tentang posesifitas dalam hubungan, yang sering kali dianggap remeh oleh banyak orang. Novel ini memberikan gambaran jelas tentang bagaimana sikap posesif dapat merusak hubungan dan menghancurkan rasa percaya diri seseorang. Dengan demikian, Possessive Prince bukan hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga pelajaran berharga bagi para pembacanya.

Kesimpulan

Possessive Prince karya Gigih Astania Rini adalah sebuah novel yang menyuguhkan cerita cinta penuh emosi, ditulis dengan gaya yang segar dan relevan bagi kaum remaja. Karakterisasi yang kuat, alur cerita yang mengalir, dan tema-tema penting yang diangkat menjadikan novel ini sebagai bacaan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan dan refleksi bagi para pembaca.

Bagi para pecinta novel romance dengan bumbu drama dan konflik yang intens, Possessive Prince adalah pilihan yang tepat. Novel ini tidak hanya akan membuat Anda terhanyut dalam kisah cinta Citra dan Alex, tetapi juga mengajak Anda untuk merenungkan arti cinta sejati dan kebebasan dalam hubungan.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments